DIAM
Minggu, 29 Juni 2025

DIAM

KABAR TERMA
Senin, 07 Mei 2018



Diam adalah bahasa. Setuju?
Banyak orang yang mengepresikan perasaannya dengan diam. Diam ketika marah, diam ketika terkejut, diam ketika menyembunyikan sesuatu, dan diam ketika kecewa.
Diam adalah emas. Saat kita tidak perlu bicara untuk sesuatu yang tidak berguna. Diam adalah petaka, saat kita mengetahui kebenaran namun tak mengungkapkan. Diam adalah pahala, saat kita dicemooh namun tak membalas.
Tapi, diam juga bisa menyebabkan kesalahpahaman yang berujung penyesalan. Tengok saja cerita Dilan dan Milea. Pasti kamu paham. Diam juga bisa membuat sesak di dada. Saat kita merasa diamnya sesorang karena kita. Diam bisa saja menjadi hak, ketika sesorang tertuduh, atau tertangkap sampai ada pengacara yang membelanya. Dan masih banyak ragam diam yang belu penulis ketahui.
Dari sekian banyak diam yang tersebut di atas, nampaknya diam karena marah adalah yang paling sering kita jumpai. Pertanyaannya, bermanfaatkah diam ketika marah ?
Marah adalah suatu kondisi jiwa dimana kita merasakan suatu hal atau kejadian yang tidak sesuai dengan ekspektasi kita, atau bahkan terjadinya sesuatu yang tidak kita sukai. Berbagai ekspresi dari kemarahan pun sering kita jumpai. Mulai dari menangis, berteriak, mengungkapkan apa yang ada di fikiran kita, dan yang lebih elegan yakni diam. Nah, ketika kemarahan sudah berwujud diam, apa yang orang sekitarnya rasakan? Serba salah, merasa sungkan, bahkan menyangka kalau  kemarahan tersebut kitalah penyebabnya. Kalau memang cukup hanya sehari, tetapi bagaimana jika berlarut-larut hingga memutus silaturahmi?
Marah adalah sesuatu yang manusiawi. Setiap orang pasti pernah melakukannya. Tak terkecuali penulis, dan juga pembaca, tapi seperti apakah kemarahan kita, itulah yang menentukan karakter kita. Diam saat marah di satu sisi penulis anggap baik. Karena tak banyak orang yang mengetahui bahwa kita sedang marah. Tak perlu ada keributan, adu mulut, bahkan pertengkaran. Namun,  di sisi lain diam juga tidak menyelesaikan masalah. Kita bukan peramal yang bisa mengetahui apa yang tengah dirasakan orang lain.yang harus mengerti apa keinginannya.
Dan komunikasi merupakan hal penting. Permasalahan dapat terselesaikan apabila ada peran dari kedua belah pihak. So, bolehlah kita diam saat marah, namun jangan terlalu lama hingga memunculkan banyak persepsi dari orang di sekeliling kita. Sehingga membuat orang lain merasa bersalah karena sikap kita. Semoga kita bisa lebih bijak dalam mengatur emosi kita.



                                                                                                            By: Imla Qolbi

Loading