Mengharu
biru, merupakan ungkapan tepat yang dapat menggambarkan perasaan saat
mendengarkan ulasan dari Sosiawan Leak, penulis buku “Anai – Anai di Gelap
Badai ; ODHA Terpencil Melawan Stigma”, dalam acara launching bukunya di Resto
Winong 57, (20/2). Penjelasannya terkait stigma yang berkembang di masyarakat
terhadap Orang Terjangkit penyakit HIV/AIDS (ODHA) begitu memilukan sekaligus
memprihatinkan. Kekejian, ketidakadilan, cacian hingga pengucilan terhadap ODHA
tidak terhindarkan dalam dinamika yang terjadi di masyarakat. Bahkan pihak (pusat
kesehatan daerah) yang mempunyai peran vital dalam proses memahamkan masyarakat
akan stigma ODHA, tidak sedikit yang menganggap bahwa orang yang terjangkit
HIV/AIDS itu adalah sebuah bencana atau malapetaka yang harus disingkirkan dan
diasingkan dari lingkungan yang sehat. Maka dari itu mulai memunculkan sebuah
tidakan marjinalisasi dari masyarakat terhadap ODHA. Sebuah ketakutan berubah
menjadi kebencian mulai menggelapkan sisi sisi kemanusiaan dalam masyarakat.
Dari
penjelasan Mas leak panggilan akrabnya, tindakan diskriminalisasi yang
dilakukan masyarakat terhadap ODHA dewasa ini perlu penanganan yang serius.
Tindakan sewenang wenang masyarakat terhadap orang yang terjangkiti penyakit terkutuk
ini harus cepat diselesaikan. Banyak perilaku dan anggapan dari masyarakat yang
seakan akan ODHA sudah tidak punya hak untuk hidup di masyarakat. Sungguh kebiadaban
yang dengan sadar di lakukan dalam masyarakat social dewasa ini.
Ini
merupakan sebuah realita yang akan menjadi bahan refleksi juga renungan bagi
banyak kalangan. Sebuah keadaan yang mempertontonkan pengingkaran dari tatanan
kemanusiaan dari hak haknya. Sebuah diskriminasi dan marjinalisasi dialamatkan
pada orang yang membutuhkan sebuah uluran tangan. Tindakan yang tentu akan
membuat banyak pihak tertegun dan merenung sedalam dalamnya akan kecerobohan
yang dilakukan.