TAPE SINGKONG, DARI GEMBONG SAMPAI KE LUAR KOTA

TAPE SINGKONG, DARI GEMBONG SAMPAI KE LUAR KOTA

KABAR TERMA
Senin, 28 November 2022


Photo by: Imam Abu dkk. (Kru Magang)


GEMBONG-Zayin, salah satu warga Desa Wonosekar, Kecamatan Gembong, Kabupaten Pati, memulai usaha pembuatan tape sejak 2019. Usaha ini ia lakukan bersama tiga pekerja lainnya, adapun untuk lokasinya berada di kediamannya sendiri. Tape tersebut didistribusikan sampai ke luar kota, di antaranya di daerah Semarang, Kudus, Lampung, dan Jakarta. Ia bisa memproduksi sekitar 100-200 besek tape setiap harinya.

 

Saat harga pokok naik, Zayin menuturkan, “harga tape tidak mengalami kenaikan, yakni tetap berada dikisaran Rp6.000,00  per besek,” tuturnya. Harga yang murah ini disebabkan karena bahan pokok tape, yaitu singkong, diperoleh langsung dari petani ketela, pengepul, juga teman-temannya.

 

Sedangkan bahan-bahan yang digunakan untuk membuat tape terdiri dari singkong, ragi dan sari manis. Bungkus yang digunakan untuk mengemas tape berupa besek dari bambu, dengan tujuan ramah lingkungan, murah, dan tentunya tape tidak rusak apabila didistribusikan sampai ke luar kota.

 

“Tahap awal pembuatannya yakni mencuci bersih singkong yang telah dikupas dan digosok, kemudian rebus sampai setengah matang. Selanjutnya singkong ditaburi ragi dan gula yang telah dihaluskan, lalu difermentasi. Waktu fermentasi tergantung dari tingkat kematangan singkong, mulai dari satu sampai tiga hari. Tape yang sudah siap saji mampu bertahan selama tujuh hari, sedangkan jika disimpan di dalam kulkas dapat bertahan hingga dua bulan,” tutur Zayin.


Zayin berharap usaha tape yang ditekuninya semakin maju dan berkembang, sehingga dapat memperbanyak produksi tapenya. “Dengan demikian saya dapat memberikan peluang bagi warga sekitar yang membutuhkan pekerjaan,” pungkasnya. (Imam, Ailia, Asyhari, dan Aziz) 

\

Reporter: Imam, Ailia, Asyhari, Aziz

Editor: Zunan dan Ael