PATI - Birrul Walidain (26) merupakan salah satu pembudidaya bibit lele yang terletak di Desa Kedungbang RT 02 RW 01, Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati. Ia memulai usahanya tersebut semenjak pandemi Covid-19 berlangsung. Motivasinya yakni untuk mengisi waktu luang di masa pandemi, dan juga penjualannya yang lebih cepat ketimbang membudidayakan lele itu sendiri. Ia membudidayakan bibit lele di samping dan di belakang rumahnya dengan alasan agar pembuangan airnya lebih mudah, (12/2/2022).
Ternak bibit lele mendapat banyak perhatian dari masyarakat, terutama saat pandemi. Dengan meningkatnya peternak ikan lele di Indonesia, maka penting untuk menjaga kualitas bibit lele yang diternak. Salah satu cara yang dilakukan Birrul Walidain untuk meningkatkan kualitas lele ketika panen, yakni dengan memperhatikan benih yang sehat. "Bibit lele yang sehat dapat dilihat dari cara berenangnya yang mampu melawan arus, namun sebaliknya apabila benih tersebut berenang bersama arus maka ia termasuk tidak sehat," tuturnya.
Menernak ikan lele untuk menghasilkan bibit yang berkualitas, memiliki beberapa proses. "Yakni, memilih indukan serta gonad telur yang bagus untuk dipijahkan, usahakan jangan menggunakan sepasang induk dalam satu pijahan. Kesulitannya yaitu apabila terkena air hujan, bibit akan naik ke permukaan air dan menyebabkan jamur, akhirnya bibit mati total," ungkap Birrul.
Birrul memasarkan bibit lelenya lewat media sosial, seperti Facebook, Whatsapp, dan Instagram. Modal awal yang dikeluarkan kurang lebih Rp1.500.000. Keuntungan penjualan bibit ikan lele, dapat mencapai Rp3.000.000 per 50 ribu ekor bibit. Dia berharap agar menjadi motivasi banyak orang, khususnya untuk para pemuda yang tidak memiliki kesibukan berlebih.
Reporter: Lilik
Editor: Dhani dan Uus