Grobogan-
(1/12) Kacang panjang tidak hanya berwarna hijau seperti pada umumnya, namun
kini sudah ada inovasi baru yakni kacang panjang Fagiola. Kacang tersebut
dulunya dari Institut Pertanian Bogor (IPB). Seperti yang ada di Desa
Wandankemiri, Kecamatan Klambu, Kabupaten Grobogan.
Salah satu mahasiswa Sekolah Tinggi Agama
Islam (STAI) Pati, Slamet Rihadi (24), membudidayakan tanaman tersebut. Pemuda
itu, bergelut di bidang pertanian sembari menjadi mahasiswa STAI Pati. “Di samping
sebagai mahasiswa STAI Pati, saya juga bergelut di bidang pertanian sejak 2015
hingga sekarang.
Untuk budidaya kacang panjang ini, saya baru mulai setahun yang lalu,”
ujar Slamet.
Kacang
ini memiliki nilai jual yang terjangkau yakni sekitar harga
Rp.10.000 sampai Rp.12.000 perkilonya. "Alasan saya membudidayakan tanaman ini, karena ingin
mencari pengalaman baru dan yang lebih bermanfaat,” Lanjutnya.
Kacang-kacangan
berwarna unggu tersebut, memiliki
zat pigmen yang disebut Antosianin, yaitu sebuah
antioksidan yang berguna
untuk melindungi dan
mengurangi resiko kanker. "Selain menangkal kanker, juga meningkatkan
daya ingat serta mencegah penuaan dini," imbuhnya.
"Untuk budidayanya, pertama benih
disemai di polybag selama satu minggu, setelah itu dipindah di lahan sawah.
Benih ditanam pada gundukan tanah yang sekiranya tidak terlalu kering. Kacang
ini, bisa dipanen 40 hari setelah dipindah dari polybag. Untuk kacang panjang
Fagiola, memiliki produktivitas ha mpir 3 bulan, jika dirawat dengan baik dan
tidak terkena serangan hama kutu hitam," jelasnya.
Kacang
panjang Fagiola lebih baik ditanam sewaktu musim penghujan, karena jika
musim kemarau bisa menghambat
pertumbuhan, bahkan menyebabkan gagal panen. Selain batangnya yang ungu, kacang
panjang ini memiliki keunikan lainnya, yaitu ketika dimasak, menghasilkan kuah
yang cenderung berwarna ungu, serta memiliki rasa yang lebih enak.
Reporter: Pransiska
Editor: Zunnan