Grobogan, Kabarterma-(13/01)
di Kecamatan Kelambu, Kabupaten Grobogan ada fenomena unik mengenai perahu yang
mendapat julukan Sang Penolong, karena perahu tersebut mengubungkan dua dusun,
yakni dusun Brakas Timur dan dusun Brakas Barat, Desa Terkesi. Pasalnya, dusun
tersebut dipisahkan oleh salah satu sungai terbesar di Jawa Tengah, yakni Sungai
Lusi.
"Saya setiap harinya menyeberangi sungai
dari jam 5 pagi sampai 8 malam, untuk membantu warga yang ingin melintasi
sungai tersebut," ujar Syaiful (40), selaku pengemudi perahu. Adapun
alasan warga menggunakan perahu itu, karena Brakas sendiri tidak memiliki
jembatan yang menghubungkan antara Brakas Timur dan Brakas Barat.
"Untuk biaya transportasi sebesar Rp.1.000 sekali
transport. Kalau penghasilan kotor dalam satu bulan bisa mencapai 200 ribu
rupiah, itu pun belum dipotong untuk pajak desa sebesar 10%," ungkap
Syaiful.
Sungai Lusi merupakan salah satu sungai terpanjang di Jawa
Tengah, dengan panjang aliran sekitar 234 KM dan luas Daerah Aliran Sungai
(DAS) mencapai 3656,78 KM persegi. Sungai ini melintasi beberapa kabupaten,
yakni Kabupaten Demak, Kudus, Grobogan, dan bermuara di Bulu, Kabupaten
Rembang, Jawa Tengah.
“Saya berharap ada terobosan yang optimal dari pemerintah
setempat, khususnya Desa Terkesi, dalam upaya menghubungkan dua dusun ini. Seperti
halnya pembangunan jembatan gantung agar masyarakat dapat melintasi sungai Lusi
ini dengan rasa nyaman," tutur Syaiful.
Reporter: Amir
Editor: Niswah