Lotong Sayur Suwarni Melegenda di Tanah Tambakromo

Lotong Sayur Suwarni Melegenda di Tanah Tambakromo

KABAR TERMA
Rabu, 05 Januari 2022

 

                                               Photo by: Pransiska (Kru Magang)

                            Suwarni sedang membungkus sayur lontongnya untuk dijual

 


Tambakromo - Kuliner lontong memang dari sejak dulu sangat melekat di masyarakat Indonesia, khususnya di Jawa. Makanan pengganti nasi tersebut seolah tidak pernah sepi peminat. Suwarni (80) merupakan salah satu bakul (penjual) lontong sayur yang berasal dari Desa Kendalinggan, Kecamatan Tambakromo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Ia sudah berjualan sejak masih gadis sampai sekarang. Wanita kelahiran 1941 tersebut, berjualan lontong untuk memenuhi kebutuhan hidupnyai. “Alasannya, karena tidak mau menyusahkan orang lain,” ujarnya (28/12/2021).


Ia menjelaskan bahwa sebelum berjualan lontong, dulu pernah menjajakan kacang kulit. “Dulu saya biasa berjualan di acara nikahan, hajatan, kesenian, dan ditempat umum yang penuh keramaian,” imbuhnya.

Photo by: Pransiska (Kru Magang)


Ada yang unik dari lontong sayur ini, yang sudah bertahan sejak tahun lima puluhan hingga sekarang. Hal itu karena lontong ini memiliki rasa yang enak, serta bumbu yang khas, ditambah lagi harganya sangat murah, yaitu  Rp,5000  per porsinya. Sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat setempat.


Sejak adanya pandemi Covid 19, usaha lontong Suwarni ikut terdampak, baik pendapatannya yang mengalami penurunan, maupun tempat jualan nya yang harus di pindah ke tepi sawah. Pemindahan tempat tersebut, berdasarkan anjuran Kepala Desa setempat, guna menghindari kerumunan dan mencegah penyebaran Covid 19.


“Di hari-hari biasa seperti ini sepi pembeli, biasanya ramai ketika musim panen, tandur (menanam padi), karena banyak yang pergi kesawah, sehingga butuh jamenan (makanan di kala istirahat) dan juga ada yang malas masak, jadi nya beli lontong disini,” tutur perempuan 4 anak itu.


 Suwarni menuturkan bahwa ia merebus lontongnya di malam hari sebelum tidur. Karena ia akan menjajakan dagangannya mulai pukul lima pagi sampai delapan malam. Ia juga menjelaskan, bagaiamana proses dalam membuat lontongnya. Mulai dari beras di bungkus daun pisang, lalu direbus air mendidih selama 3 jam. Kemudian ditambahkan air lagi jika sudah mulai habis,diulangi sebanyak 3 kali, lalu ditiiriskan. Setelah itu bisa di potong-potong dan disajikan sesuai selera. Lontong yang biasanya disajikan dengan tambahan telur rebus dan sate. Untuk versi Suwarni, ia menambahkan sayur santan dan tahu dengan bumbu khas sebagai pelengkap lontongnya. (Pransiska)