![]() |
Photo by: Pransiska (Kru
Magang)
Suwarni
sedang membungkus sayur lontongnya untuk dijual
|
Tambakromo - Kuliner lontong memang dari sejak dulu
sangat melekat di masyarakat Indonesia, khususnya di Jawa. Makanan pengganti
nasi tersebut seolah tidak pernah sepi peminat. Suwarni (80) merupakan salah
satu bakul (penjual) lontong sayur yang berasal dari Desa Kendalinggan,
Kecamatan Tambakromo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Ia sudah berjualan sejak
masih gadis sampai sekarang. Wanita kelahiran 1941 tersebut, berjualan lontong
untuk memenuhi kebutuhan hidupnyai. “Alasannya, karena tidak mau menyusahkan
orang lain,” ujarnya (28/12/2021).
Ia menjelaskan bahwa sebelum berjualan lontong, dulu
pernah menjajakan kacang kulit. “Dulu saya biasa berjualan di acara nikahan,
hajatan, kesenian, dan ditempat umum yang penuh keramaian,” imbuhnya.
Photo by: Pransiska (Kru Magang)
Ada yang unik dari lontong sayur ini, yang sudah
bertahan sejak tahun lima puluhan hingga sekarang. Hal itu karena lontong ini memiliki
rasa yang enak, serta bumbu yang khas, ditambah lagi harganya sangat murah,
yaitu Rp,5000 per porsinya. Sehingga menjadi daya tarik
tersendiri bagi masyarakat setempat.
Sejak adanya pandemi Covid 19, usaha lontong Suwarni
ikut terdampak, baik pendapatannya yang mengalami penurunan, maupun tempat
jualan nya yang harus di pindah ke tepi sawah. Pemindahan tempat tersebut, berdasarkan
anjuran Kepala Desa setempat, guna menghindari kerumunan dan mencegah
penyebaran Covid 19.
“Di hari-hari biasa seperti ini sepi pembeli, biasanya
ramai ketika musim panen, tandur (menanam padi), karena banyak yang
pergi kesawah, sehingga butuh jamenan (makanan di kala istirahat) dan
juga ada yang malas masak, jadi nya beli lontong disini,” tutur perempuan 4
anak itu.
Suwarni menuturkan
bahwa ia merebus lontongnya di malam hari sebelum tidur. Karena ia akan
menjajakan dagangannya mulai pukul lima pagi sampai delapan malam. Ia juga menjelaskan,
bagaiamana proses dalam membuat lontongnya. Mulai dari beras di bungkus daun
pisang, lalu direbus air mendidih selama 3 jam. Kemudian ditambahkan air lagi
jika sudah mulai habis,diulangi sebanyak 3 kali, lalu ditiiriskan. Setelah itu
bisa di potong-potong dan disajikan sesuai selera. Lontong yang biasanya
disajikan dengan tambahan telur rebus dan sate. Untuk versi Suwarni, ia
menambahkan sayur santan dan tahu dengan bumbu khas sebagai pelengkap
lontongnya. (Pransiska)