![]() |
Take by Ahmad Dhani |
Seiring perkembangan zaman, nilai kebudayaan karya seni wayang yang merupakan kearifan lokal di Indonesia mulai kurang perhatian. Padahal wayang bukan hanya dikenal di Jawa, melainkan sudah diakui UNESCO di tingkat internasional sebagai sebuah karya agung warisan peninggalan peradaban kemanusiaan.
Di Desa Sidoarjo, Kecamatan Wedarijaksa, Kabupaten Pati terdapat seorang seniman wayang. Fauzi Karisma dikenal sebagai dalang cilik,yang saat ini menempuh pendidikan di SMK 1 Muhammadiyah Pati. Minatnya terhadap seni wayang sudah ada sejak kecil sebelum TK. Berawal ketika diajak sang ayah, Ismadi Yusuf yang berprofesi sebagai seniman ketoprak. Ayahnya pun sejak kecil sudah belajar wayang dan dalang.
“Saya mulai latihan sejak kecil, awal tampil di sebuah acara sejak kelas 2 SD di acara undangan pernikahan ,khitanan,dan dinas.dalam satu bulan kurang lebih 3 sampai 5 kali mengisi acara,” ujarnya kepada Kru Terma, Sabtu (05/12/2020).
Sedari kecil, Fauzi mengaku Ayahnya lah yang mengajarinya. Dan bagaimanapun kendala dalam belajar tetap ada. Kendala awal yang ia rasakan adalah dalam penghafalan nama tokoh pewayangan. Wayang yang menjadi tokoh inspiratif menurutnya adalah Semar. Baginya, Semar adalah tokoh yang memiliki banyak nilai luhur.
Terdapat beberapa prestasi yang berhasil ia capai, salah satunya Juara 2 Tingkat Provinsi. “Mempunyai anak yang berprestasi mampu membuat saya bangga. Bukan karena ketenaran atau prestasi itu sendiri, melainkan karena rasa peduli untuk melestarikan budaya wayang yang tidak boleh hilang sebagai warisan budaya Indonesia,”ujar Ismadi Yusuf.
“Karya seni wayang sangat perlu perhatian dari berbagai pihak,terutama dari pemerintah karena dengan demikian budaya wayang akan terus dilestarikan,” pungkas Fauzi. (Ahmad Dhani)