Ide itu muncul dari salah satu pengurus LDNU, Lintal Muna selaku Bendahara yang kemudian disetujui oleh Ketua LDNU.
Setelah dirapatkan bersama
Jam'iyyatul Muballighin (Jammu), terbentuklah mufakat. Yaitu memproduksi beras dalam kemasan 2,5 kilogram. Oleh karena itu, LDNU siap memproduksi dalam jumlah banyak.
Tidak hanya memproduksi, kedua lembaga itu pun memasarkan ke pasaran, sebagai bentuk perjuangan dakwah.
Ketua Jam'iyah Muballighin, Haji Sa'dullah menuturkan, mereka mendukung produksi beras dan pengepakan 2,5 kilogram untuk sarana dakwah masyarakat. Yaitu dengan contoh membeli beras ini akan memberikan semangat masyarakat untuk berzakat. Selain itu, mengeluarkan zakat dapat lebih mudah dan praktis karena sudah dalam kemasan 2,5 kilogram.
Beras dalam kemasan 2,5 kg sudah disosialisasikan dan sudah siap beredar di masyarakat Kabupaten Pati, Selasa (21/4/2020). Beras ini juga bisa dimanfaatkan lembaga - lembaga NU yang lain dalam hal peduli Covid 19. Yang akhir - akhir ini meresahkan masyarakat.
Semangat LDNU dan Jammu diharapkan mampu menjadi sarana Dakwah dan Syiar Nahdlatul Ulama sehingga menjadi organisasi yang mandiri sesuai arahan Ketua Umum PBNU Kiai Haji Said Aqil Siroj yang terus getol mengajak pengurus Nahdlatul Ulama untuk menjadikan organisasi NU yang mandiri dan berdaya dengan ekonomi kreatifnya. ( Fikrul Umam/ Lina/LTN/ Terma )